HASIL TEKNOLOGI PENGINDERAAN JAUH
Citra foto
merupakan hasil teknologi pengindraan jauh yang berupa data visual. Citra foto
dapat dibedakan menjadi beberapa jenis.
A. Berdasar
Spektrum Elektromagnetik
a)
Foto Ultraviolet
Panjang
gelombang yang digunakan 0,3–0,4 mm. Sangat baik digunakan untuk mendeteksi
pencemaran air oleh minyak, eksplorasi bahan bakar minyak, hal ini karena perbedaan
terbesar pantulan air dan minyak ada pada panjang gelombang ini.
b)
Foto Pankromatik Hitam Putih
Panjang
gelombang yang digunakan 0,4–0,7 mm. Wujud objek pada foto ini tampak seperti
wujud aslinya. Perbedaan vegetasi sulit ditangkap dari foto jenis ini karena perbedaan
nilai pantulan kecil.
c)
Foto Pankromatik Berwarna
Sifat-sifat
foto ini hampir sama dengan foto pankromatik hitam putih. Tetapi pengenalan
objek pada foto ini lebih mudah karena warna serupa dengan warna asli objek
yang direkam.
Proses pembentukan warna pada foto udara ini melalui proses aditif maupun
substraktif. Proses aditif dilakukan dengan memadukan warna aditif primer,
yaitu warna
biru, hijau, dan merah. Seperti proses pembentukan warna pada televisi warna.
Berbeda dengan aditif, proses substraktif dilakukan dengan memadukan warna
kuning, cyan,
dan magenta.
d)
Foto Inframerah Hitam Putih
Panjang
gelombang yang digunakan 0,7–0,9 mm. Pantulan vegetasi bersifat unik karena
berasal dari bagian dalam vegetasi. Sehingga baik untuk membedakan jenis
vegetasi sehat
dan tidak sehat.
e)
Foto Inframerah Berwarna
Mempunyai
karakteristik yang sama dengan foto inframerah hitam putih. Tetapi pada foto
ini lebih mudah membedakan vegetasi dengan objek lain, karena vegetasi tampak
dengan warna merah.
f)
Foto Multispektral
Foto
jamak yang menggambarkan suatu daerah dengan menggunakan panjang gelombang yang
berbeda. Umumnya digunakan empat saluran, yaitu: biru, hijau, merah, dan
inframerah dekat, dengan panjang gelombang 0,4–0,5 mm, 0,5–0,6 mm, 0,6–0,7 mm,
0,6–0,7 mm, dan 0,7–0,9
mm. Pada foto ini objek lebih mudah dibedakan satu sama lain pada saluran/pita
sempit sehingga pengenalannya lebih mudah.
B. Berdasarkan
Sistem Wahana
1) Foto udara,
yaitu foto yang sensornya menempel pada pesawat atau balon.
2) Foto
satelit/orbithal, yaitu foto yang sensornya menempel pada satelit.
C. Berdasarkan
Jumlah dan Jenis Kamera
1) Foto tunggal,
yaitu foto yang dibuat dengan kamera tunggal.
2) Foto jamak,
yaitu foto yang dibuat dengan menggunakan kamera jamak
D. Berdasarkan
Sumbu Kamera
1) Foto
vertikal, yaitu foto yang menggunakan arah sumbunya tegak luruh dengan objek.
2) Foto agak
condong, yaitu foto yang menggunakan sumbu kamera yang menghasilkan foto yang
agak condong.
3) Foto sangat
condong, yaitu foto yang menggunakan sumbu kamera hingga menghasilkan foto yang
sangat condong
E. Berdasarkan
Warna
1) Foto warna
semu (false color), yaitu yang menggunakan bukan warna sebenarnya.
2) Foto warna
asli (true color), yaitu yang menggunakan warna asli atau sesuai dengan warna
objek.
2. Citra
Non-Foto
Citra non-foto
adalah gambaran yang dihasilkan dengan menggunakan sensor bukan kamera. Citra
non-foto juga dapat dibedakan berdasarkan spektrum elektromagnetik, sumber
sensor, dan sistem wahana yang digunakan.
a. Berdasarkan
Spektrum Elektromagnetik
1) Citra
inframerah termal, yaitu citra yang dibuat berdasarkan spektrum inframerah
termal.
2) Citra radar
dan citra gelombang mikro, yaitu citra yang dibuat dengan sistem gelombang
mikro.
b. Berdasarkan
Sumber Sensor
1) Citra
tunggal, yaitu citra yang dibuat dengan sensor tunggal yang salurannya lebar.
2) Citra
multispektral, yaitu citra yang dibuat dengan sensor jamak yang salurannya
sempit.
c. Berdasarkan
Wahana
1) Citra
dirgantara, yaitu citra yang dibuat dengan wahana yang beroperasi di udara.
2) Citra satelit,
yaitu citra yang dibuat dari antariksa atau angkasa luar.
Antara citra
foto dengan citra non foto mempunyai beberapa perbedaan seperti dalam tabel.
UNSUR-UNSUR INTERPRETASI CITRA ==========>>>> Lanjuuuuuttttttt
Comments
Post a Comment