CIRI-CIRI TANAH

Komposisi tanah beraneka ragam, mengakibatkan tanah memiliki sifat fisika, kimia, dan sifat biologi yang beragam. Mari kita pelajari dahulu bagaimana sifat-sifat tersebut, agar kamu mampu mengidentifikasikan ciri-ciri tanah.

A. Sifat Fisika Tanah

a. Tekstur Tanah
Tekstur tanah adalah perbandingan relatif berbagai golongan besar partikel tanah dalam suatu massa tanah, terutama perbandingan antara fraksi-fraksi seperti pasir, debu, dan lempung. Tekstur tanah berkaitan dengan bahan mineral, seperti pasir, debu, dan lempung. Pasir, debu, dan lempung disebut zarah (partikel) tanah. Berdasarkan ukurannya (diameter butirnya), zarah fraksi pasir, fraksi debu, dan fraksi lempung. Butir-butir tanah atau batuan yang berdiameter di atas 2 mm disebut gravel dan tidak termasuk fraksi tanah. Unsur-unsur tanah yang terdiri atas butiran-butiran pasir, tekstur tanah itu bersifat kasar, sedangkan unsur-unsur tanah yang terdiri atas lempung, tekstur tanah itu sangat halus. Tekstur tanah yang ideal untuk pertanian adalah geluh, yaitu tanah yang lekat. Dalam pembuatan kerajinan keramik, batu bata, dan genting, fraksi lempung sangat diperlukan.

b. Warna Tanah
Warna tanah, merupakan petunjuk sifat fisik tanah. Perbedaan warna tanah disebabkan oleh perbedaan kandungan bahan organiknya. Semakin tinggi kandungan bahan organik, warna yang terjadi semakin tua atau gelap. Pada lapisan atas kandungan bahan organiknya lebih tinggi daripada tanah pada lapisan bawah, sehingga semakin ke atas warnanya semakin tua. Selain itu, kandungan Fe juga berpengaruh pada warna tanah. Tanah yang mengandung Fe++ (keadaan reduksi) akan berwarna abu-abu, contohnya tanah yang tergenang air. Tanah yang mengandung Fe+++ (keadaan oksidasi) akan berwarna merah kecokelatan, contohnya tanah berdrainase baik.

Walaupun ikatan senyawa organik yang terdapat dalam tanah cukup banyak macamnya, namun sedikit yang dapat menyebabkan terjadinya kombinasi-kombinasi warna tersebut, antara lain oksida besi dan bahan-bahan organis. Adapun asal dari warna-warna itu sebagai berikut.
  
a.       Kuning, berasal dari mineral limonit (2Fe2O33H2O).
b.      Cokelat, berasal dari bahan-bahan organis asam yang lapuk sebagian.
c.       Putih, berasal dari mineral-mineral silika-kuarsa (SiO2), kapur (CaCO3), kaolin, bauksit,  aluminium dan silikat, gypsum (CaCO42H2O), nitrat, garam-garam yang sudah larut serta koloida-koloida organis tertentu.
d.      Hitam, berasal dari bahan-bahan organis yang telah terurai dengan hebat, dan biasanya ada hubungannya dengan unsur-unsur karbon (C), magnesium (Mg), serta belerang (S).
e.       Merah, berasal dari mineral hematit (Fe2O3) atau turgit (2F22O33H2O).
f.       Hijau, berasal dari oksida ferrous.
g.      Biru, berasal dari mineral lilianit.

c.  Struktur Tanah
Struktur tanah merupakan gumpalan-gumpalan kecil dari tanah akibat melekatnya butir-butir tanah satu sama lain. Struktur tanah memiliki bentuk yang berbeda-beda, yaitu sebagai berikut.
1.      Lempeng (Platy), ditemukan di horizon A.
2.      Prisma (Presmatic), ditemukan di horizon B pada daerah iklim kering.
3.      Tiang (Columnar), ditemukan di horizon B pada daerah iklim kering.
4.      Gumpal Bersudut (Angular Blocky), ditemukan pada horizon B di daerah iklim basah.
5.      Gumpal Membulat (Sub Angular Blocky), ditemukan pada horizon
6.      B di daerah iklim basah.
7.      Granuler (Granular), ditemukan pada horizon A.
8.      Remah (Crumb), ditemukan pada horizon A.

d. Konsistensi Tanah
Konsistensi tanah merupakan sifat fisik tanah yang menyatakan besar kecilnya gaya kohesi dan adhesi dalam berbagai kelembapan. Konsistensi tanah dapat kamu ketahui dengan mencoba memecah tanah tersebut, apabila sulit dipecah berarti bahwa tanah mempunyai konsistensi yang kuat. Apa yang kamu lakukan untuk memudahkan pemecahan tanah tersebut? Cobalah untuk menyiramkan air ke tanah tersebut, apakah konsistensi tanah berubah? Nah, tentunya kini kamu bisa mengidentifikasikan sifat konsistensi tanah.

e.  Lengas Tanah
Pada musim kemarau, musim memanen bawang, kacang, ketela, dan sebagainya. Ladang yang kelihatannya kering itu ternyata ada gumpal tanah yang melekat pada buah kacang atau bawang dan tanah masih lembap. Kelembapan inilah yang disebut lengas tanah.

f.  Udara Tanah
Petani yang menanam palawija, bila turun hujan lebat atau tertimpa bencana banjir tanamannya mati lemas, karena tanaman tersebut kekurangan udara tanah. Hal ini terjadi karena seluruh pori-pori berisi lengas tanah. Udara terdesak keluar sehingga akar tanaman kekurangan O2, kecuali tumbuh-tumbuhan air seperti padi sawah, kangkung, dan tumbuh-tumbuhan bakau yang mempunyai akar napas.

g.  Suhu Tanah
Bila kita pergi ke ladang atau ke sawah pada pagi hari terasa lebih dingin dibanding pada siang hari, bila menginjak tanah pasir pada siang hari terasa lebih panas dibanding tanah lempung. Ini semua karena tanah mempunyai suhu atau temperatur tanah.

h.  Permeabilitas Tanah
Merupakan kecepatan air merembes ke dalam tanah melalui pori-pori baik ke arah horizontal maupun vertikal. Cepat lambatnya perembesan air sangat ditentukan oleh tekstur tanah.

i.  Porositas
Tanah dikatakan bersifat porous apabila mudah atau cepat meresapkan air. Berarti tanah tersebut mempunyai pori-pori besar yang dominan, misalnya tanah pasir. Dengan demikian, porositas merupakan persentase volume pori yang ada di dalam tanah dibanding volume massa tanah.

j.  Drainase Tanah
Drainase tanah merupakan kemampuan tanah mengalirkan dan mengatuskan kelebihan air, baik air tanah dalam maupun pada air permukaan. Pada tanah dengan drainase yang buruk, air akan cenderung menggenang. Penanganan sifat drainase yang buruk sering dilakukan dengan membangun selokan selokan.

k. Kedalaman (Solum Tanah)
Kedalaman atau solum tanah menunjukkan berapa cm tebal tanah diukur dari permukaan sampai ke batuan induk.

B. Sifat Kimia Tanah

Sifat kimia tanah yaitu berupa derajat keasaman atau pH tanah. pH tanah dikatakan normal antara 6,5 sampai dengan 7,5. Pada keadaan ini, semua unsur hara pada larutan tanah dalam keadaan tersedia, seperti ketersediaan nitrogen serta unsur hara lainnya.

C. Sifat Biologi Tanah

Tanah sebagai tempat tumbuh tanaman dan tempat hidup organisme di dalamnya menyediakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh tanamandan organisme lainnya. Di dalam tanah terjadi proses-proses yang menghasilkan sifat biologi tanah. Misalnya, adanya cacing tanah yang akan meningkatkan kesuburan tanah. Peranan cacing tanah yang lain berupa lubang yang ditinggalkan di tanah akan meningkatkan drainasetanah, hal ini penting dalam perkembangan tanah. Cacing-cacing mengangkut tanah, mencampur serta mengumpulkan sejumlah bahan organik yang belum terombak seperti daun dan rumput yang digunakan sebagai makanan. Selain itu, secara tegas cacing dengan kotoran dan lendir-lendirnya mampu mengikat partikel-partikel tanah menjadi gumpalan tanah yang stabil terutama pada tanah asli. 

Comments

PopCasH

Popular posts from this blog

Piramida Penduduk

MATERI POKOK BAHASAN KELAS X

Objek Studi Geografi