PENGARUH INTERAKSI GLOBAL TERHADAP BUDAYA NASIONAL
Global mempunyai arti menyeluruh, bersifat mendunia, sehingga dapat ditarik kesimpulan global adalah mencakup atau mempengaruhi dunia.Dalam era global seperti sekarang ini, interaksi antar Negara sangat mudah terjadi.Era global dikenal dengan istilah globalisasi.
1.
Globalisasi
Globalisasi
adalah suatu proses dunia menjadi satu tanpa batas. Proses globalisasi ini terjadi
antara akhir abad ke-20 dan permulaan abad ke-21. Dengan adanya globalisasi,
dunia menjadi seperti borderless atau tanpa sekat. Hal yang paling mendapat
pengaruh globalisasi adalah trade(perdagangan), travel (pariwisata),
dan telekomunikasi.
a.
Saluran Globalisasi
Globalisasi
tidak begitu saja sampai ke masyarakat, akan tetapi membutuhkan saluran. Beberapa
saluran yang dapat mempercepat proses globalisasi antara lain sebagai berikut:
1)Komunikasi
dan transportasi;
2)Perdagangan
internasional;
3)Pariwisata
internasional;
4)Migrasi
internasional;
5)Kerjasama
antar Negara;
6)Media
massa.
b.
Dampak Globalisasi
Disisi
lain globalisasi memberi dampak positif, namun tidak sedikit pula dampak dampak
negative yang ditimbulkan.
DAMPAK
POSISTIF DAN NEGATIF GLOBALISASI
BAGI MASYARAKAT UMUM
NO
|
DAMPAK POSITIF
|
DAMPAK NEGATIF
|
Komunikasi semakin cepat dan mudah Mudah mendapat informasi secara cepat dan terbuka Perubahan tata nilai dan sikap Berkembangnya ilmu pengetahuan dan Teknologi Meningkatkan taraf hidup |
Kesenjangan sosial semakin meningkat Informasi tak terkendali Sikap Individualisme Penggunaan teknologi tidak terbatas Pola hidup konsumtif |
BAGI SISWA/PELAJAR
NO
|
DAMPAK POSITIF
|
DAMPAK NEGATIF
|
Pembelajaran interaktif multimedia Mudahnya mendapat ilmu pengetahuan Penggunaan Teknologi yang baru Siswa aktif dalam belajar |
ketergantungan penggunaan multimedia Bahaya dunia maya Malas belajar ketergantungan fasilitas (Hp, Kuota, internet, listrik) |
2.
Pengaruh Globalisasi Terhadap Budaya Nasional
Pengaruh
globalisasi yang mengancam jati diri bangsa adalah masuknya unsur-unsur budaya
yang bertentangan dengan budaya nasional. Di era globalisasi ini, setiap bangsa
bebas keluar masuk memberikan pengaruhnya kepada bangsa lain. Akibatnya, berbagai
paham dan ideologi pun masuk ke bangsa ain, begtu pula bangsa
Indonesia.Globalisasi dewasa ini merambah hampir di semua bidang kehidupan
kehidupan.Tidak semua masyarakat menerima globalisasi dengan tangan terbuka.
Ketidaksiapan menerima globalisasi akan menciptakan perubahan dalam masyarakat.
Beberapa dampak akibat ketidak siapan dalam penerimaan globalisasi adalah
sebagai berikut:
a.
Kesenjangan Budaya (Cultural Lag)
cultural
lag adalah suatu kondisi dimana terjadi kesenjangan antara berbagai
bagian dalam
suatu kebudayaan. Dapat dikatakan cultural lag merupakan suatu
ketertinggalan kebudayaan.
b.
Gegar Budaya (Culture Shock)
Culture
shock atau disebut gegar budaya merupakan
istilah psikologis untuk menggambarkan keadaan dan perasaan seseorang
menghadapi kondisi lingkungan sosial budaya yang berbeda.Globalisasi banyak
membawa unsur-unsur budaya baru yang mungkin mengakibatkan “kekagetan” oleh masyarakat
yang tidak siap menerimanya.
3.
Kearifan Lokal Sebagai Temeng Arus Negatif Globalisasi
Arus
global dapat cepat menggerus nilai-nilai budaya lokal termasuk kearifan lokal
yang dipegang oleh masyarakat.Jika ditelusur lebih dalam, nilai-nilai kearifan
lokal dalam budaya penduduk Indonesia selaras dengan isu-isu seperti demokrasi,
hak asasi manusia, dan lingkungan hidup.Globalisasi telah mendorong terjadinya
pergeseran atau perubahan terhadap system atau aturan yang tumbuh dan
berkembang dalam masyarakat.
Kearifan
lokal dapat dijadikan sebagai dasar pijakan dalam penyusunan strategi dalam pelestarian
dan pengembangan budaya.Upaya memperkuat jati diri daerah dapat dilakukan melaui
penanaman nilai-nilai budaya dan kesejarahan senasip sepenanggungan diantara warga.oleh
karena itu.Oleh karena itu, perlu dilakukan revitalisasi budaya daerah dan penguatan
budaya daerah.Upaya tersebut dapat meminimalisasi dampak negatif atau menahan
gemburan nilai-nilai yang merusak kepribadian bangsa ketika interaksi
kebudayaan antar bangsa semakin intensif, maka sangat diperlukan ketahanan
budaya yang tangguh.