SEJARAH PERKEMBANGAN MUKA BUMI
Bumi terbentuk bersama dengan
peristiwa Big Bang. Pada fase terakhir terbentuklah gumpalan kabut materi yang
di dalamnya terjadi proses konsentrasi, artinya partikel-partikel saling
bergabung pada pusat-pusat terdekat sesuai dengan gaya gravitasi. Ketika bumi
masih dalam keadaan cair (panas), sambil terjadi proses pemuaian suhu karena
makin jauh dari pusat ledakan terjadilah diferensiasi batuan secara
gravitasional. Unsur-unsur berat tenggelam ke pusat bumi, sedangkan yang dingin
menyembul ke atas. Dengan demikian, terbentuklah planet bumi yang
berlapis-lapis dan padat. Beberapa teori mengenai sejarah perkembangan muka
bumi akan dijelaskan pada uraian berikut.
Teori
Pengapungan Benua (Continental Drift)
a. Dibuktikan
adanya persamaan garis kontur pantai timur Amerika Utara dan Amerika Selatan
dan garis kontur Eropa Barat dan Afrika. Dibuktikan adanya kesamaan formasi
geologi sepanjang pantai Afrika Barat (dari Sierra Leone - Tanjung Afrika
Selatan) dengan formasi geologi pantai timur Amerika (dari Peru - Balsia
Blanca).
b. Daerah Green
Sandria bergerak menjauhi Afrika Selatan dengan kecepatan 36 m/th. Pulau
Madagaskar bergerak menjauhi Afrika Selatan dengan kecepatan 9 m/tahun.
c. Benua yang
sekarang ini, dulunya satu yang disebut benua Pangaea. Benua
Pangaea pecah, di bagian selatan bergerak menuju ke barat dan ke utara menuju
khatulistiwa. Karena peristiwa tersebut terjadilah hal hal sebagai berikut.
1) Bentangan
benua dan samudera mengapung sendiri-sendiri.
2) Samudera
Atlantik menjadi semakin luas karena benua Amerika bergerak ke arah barat sehingga terjadi lipatan permukaan bumi yang berwujud bentang pegunungan di
pantai barat Amerika dari arah utara - selatan.
3) Adanya
kegiatan seismik yang luar biasa di sepanjang patahan St. Andreas dekat pantai barat Amerika Serikat.
4) Samudera
Hindia mendesak ke arah utara sehingga benua India terdesak dan menimbulkan terjadinya deretan pegunungan Himalaya.
5) Keadaan
benua-benua dewasa ini pun masih terus bergerak. Dapat dibuktikan makin melebarnya celah-celah yang terdapat di alur-alur dasar samudera.
Teori
Laurasia – Gondwana
Teori ini
dikemukakan oleh Edward Suess seorang ahli Geologi
Austria. Teori ini mengatakan bahwa pada awalnya hanya ada dua benua yaitu
Laurasia (di kutub Utara) dan Gondwana (di kutub selatan). Kedua benua tersebut
pecah karena tertarik oleh equator. Benua gondwana pecah dan membentuk Amerika
Selatan, Australia, India dan Antartika, sedangkan benua laurasia pecah
membentuk Amerika Utara, Afrika dan Eurasia.
Teori
Kontraksi
Teori ini
dikemukakan oleh Rene Descrates dan James
Dana. Teori ini mengatakan bumi kita makin menyusut dan mengkerut
karena pendinginan. Karena itu, terjadilah gunung-gunung dan lembah-lembah.
Teori ini mendapat dukungan para ahli geologi.
Teori
Pemekaran Dasar Samudra (Sea Floor Spreading)
Teori ini
dikemukakan oleh Dietz dan Harry Hess.
Teori ini menyebutkan bahwa :
Di sepanjang
tepi-tepi benua dijumpai palung laut (trench) yang memanjang
sejajar dengan jalur pegunungan di atas benua benua.
Teori
Lempeng Tektonik
Beberapa tahun setelah
A.L. Wegener mengajukan teorinya, pada tahun 1968 dikemukakan sebuah teori yang
lebih memuaskan yaitu “teori tektonik lempeng”. Teori ini dikemukakan oleh
Toso Wilzo (1968) Teori ini menyatakan bahwa bagian
luar Bumi yaitu bagian Lithosfer, terdapat sekitar 20 segmen yang padat yang
disebut lempeng. Dari semua itu lempeng terbesar adalah Lempeng Pasifik yang
menempati sebagian besar Samudera Pasifik.
Ada 7 (tujuh)
lempeng-lempeng di permukaan Bumi yang dikategorikan lempeng besar/utama yaitu
: Lempeng Afrika, Lempeng Amerika Utara, Lempeng Amerika Selatan, Lempeng
Pasifik, Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Antartika.
Disamping tu terdapat lempeng yang kecil seperti Lempeng Filipina, Lempeng
Arabia, Lempeng Nazca dan Lempeng Scotia.
a. Konvergensi, yaitu
gerakan saling bertumbukan antar lempeng tektonik. Tumbukan antarlempeng
tektonik dapat berupa tumbukan antara lempeng benua dengan benua atau antara
lempeng benua dengan lempeng dasar samudera. Zone atau tempat terjadinya
tumbukan antara lempeng tektonik benua dengan benua disebut Zone
Konvergen. Contohnya tumbukan antara lempeng India dengan lempeng Benua
Eurasia yang menghasilkan terbentuknya pegunungan
lipatan muda
Himalaya yang merupakan pegunungan tertinggi di dunia dengan puncak
tertingginya, yaitu Mount Everest. Contoh lainnya, tumbukan lempeng
Italia dengan Benua Eropa yang menghasilkan terbentuknya Pegunungan
Alpen. Zone berupa jalur tumbukan antarlempeng benua dengan lempeng dasar
samudera, disebut Zone Subduksi atau zone tunjam,
contohnya tumbukan antara lempeng benua Amerika dengan lempeng dasar Samudera
Pasifik yang menghasilkan terbentuknya Pegunungan Rocky dan Pegunungan
Andes.
Fenomana yang
dihasilkannya:
1) lempeng
samudera menghujam ke bawah lempeng benua;
2) terbentuk
palung laut di tempat tumbukan tersebut;
3) pembengkakan
tepi lempeng benua yang merupakan deretan pegunungan;
4) terdapat
aktivitas vulkanisme, intrusi dan ekstrusi;
5) daerah
hiposentra gempa dangkal dan dalam;
6) penghancuran
lempeng akibat pergesekan lempeng;
7) timbunan
sedimen campuran atau melange.
Contoh:
Pegunungan di
pantai barat Amerika, deretan Pulau Sumatera, Jawa dan Nusa Tenggara, merupakan
akibat pembengkakan lempeng benua. Bermunculan puncak gunungapi dan terjadi
gempa di sepanjang pulau dan pegunungan tersebut. Ingatlah bahaya gempa yang
menimbulkan Tsunami di Aceh dan Sumatera Utara pada akhir Desember 2004, gempa
tersebut timbul akibat adanya tumbukan antara lempeng samudera Australia
terhadap lempeng benua Asia.
b.
Divergensi
Divergensi yaitu
gerakan saling menjauh antarlempeng tektonik contohnya gerakan saling menjauh
antara lempeng Afrika dengan Amerika bagian selatan. Zone berupa jalur tempat
berpisahnya lempeng-lempeng tektonik disebut Zone Divergen (zone
sebar pisah).
Fenomena yang terjadi, sebagai berikut:
Fenomena yang terjadi, sebagai berikut:
1) Perenggangan
lempeng yang disertai pertumbukan kedua tepinya.
2) Pembentukan
tanggul dasar samudera (med ocean ridge) di sepanjang tempat perenggangan lempeng-lempeng tersebut.
3) Aktivitas
vulkanisme laut dalam yang menghasilkan lava basa berstruktur bantal (lava bantal) dan hamparan leleran lava encer, dan
4) Aktivitas
gempa
Contoh:
c. Sesar Mendatar
Sesar
mendatar (Transform foult), yaitu gerakan saling bergesekan (berlawanan
arah) antar lempeng tektonik. Contohnya, gesekan antara lempeng Samudera
Pasifik dengan lempeng daratan Amerika Utara yang mengakibatkan terbentuknya
Sesar San Andreas yang membentang sepanjang kurang lebih 1.200 km dari San
Francisco di utara sampai Los Angeles di selatan Amerika Serikat. Zone berupa
jalur tempat bergesekan lempeng-lempeng tektonik disebut Zone Sesar
Mendatar (Zone Transform). Bentukan alam yang dihasilkan antara
lain patahan atau sesar mendatar. Gerak patahan
atau sesar ini dapat menimbulkan
Comments
Post a Comment