KUALITAS PENDUDUK INDONESIA
Kualitas
Penduduk atau Mutu Sumber Daya Manusia sangat berpengaruh terhadap tingkat
kemajuan suatu negara. Hal ini terkait dengan kemampuan penduduk untuk mengolah
dan memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat. Kualitas penduduk suatu negara dapat diketahui dari
faktor faktor yang memengaruhinya, yaitu tingkat pendapatan penduduk, tingkat
pendidikan, dan tingkat kesehatan.
1. Tingkat Pendapatan Penduduk
Tingkat
pendapatan penduduk diukur dari besarnya pendapatan per kapita. Pendapatan per
kapita adalah pendapatan yang diperoleh rata-rata penduduk dalam waktu satu
tahun. Pendapatan per kapita dapat mencerminkan tingkat kesejahteraan dan
kemajuan perekonomian suatu negara. Semakin tinggi pendapatan per kapita, semakin
tinggi kesejahteraan penduduknya karena dapat memenuhi kebutuhan pangan,
sandang, papan, kesehatan, pendidikan, dan kebutuhan yang lain secara layak. Pendapatan
per kapita, dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Ket :
PCI = Capita Income (Pendapatan Perkapita)
GNP = Gross National Product (Pendapatan Nasional Penduduk)
P = Population (Jumlah Penduduk)
Bank
Dunia (World Bank) telah membuat klasifikasi negara-negara berdasarkan tinggi
rendahnya pendapatan per kapita ke dalam lima kategori.
a. Kelompok negara berpendapatan
rendah (low income economies),
yaitu negara-negara yang memiliki PNB per kapita US$520 atau kurang.
b. Kelompok negara berpendapatan
menengah ke bawah (lower–middle income economies), yaitu
negara-negara yang mempunyai PNB per kapita antara US$521 sampai US$1,740.
c.
Kelompok negara berpendapatan menengah (middle
incomeeconomies), yaitu negara-negara yang mempunyai PNB per kapita antara
US$1,741 sampai US$2,990.
d. Kelompok negara berpendapatan
menengah ke atas (upper–middle income economies), yaitu
negara-negara yang mempunyai PNB per kapita antara US$2,991 sampai US$4,870.
e. Kelompok negara berpendapatan
tinggi (high income economies),yaitu negara-negara yang mempunyai
PNB per kapita antara US$4,871 sampai US$25,480 bahkan lebih.
Menurut
BPS, pendapatan per kapita penduduk Indonesia pada tahun 2005 adalah 1,308
dolar Amerika Serikat, mengalami kenaikan dari tahun 2004 yang berjumlah 1,066
dolar Amerika Serikat. Berdasarkan World Bank, pendapatan per kapita
Indonesia masuk dalam kriteria lower middle economies atau kelompok
negara berpendapatan menengah ke bawah.
2. Tingkat Pendidikan Penduduk
Pendidikan
merupakan salah satu kunci utama untuk mencapai kemajuan suatu negara. Cepat
atau lambatnya suatu negara dalam meningkatkan kemajuan ekonominya sangat
tergantung pada keberhasilan negara tersebut memberikan pendidikan kepada penduduknya.
Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk, menunjukkan semakin tingginya
kualitas penduduk di negara tersebut. Pendidikan akan meningkatkan kemampuan
penduduk untuk mengolah sumber daya alam yang dimiliki sehingga akan
meningkatkan kesejahteraan penduduk.
Rendahnya
kualitas pendidikan ini di antaranya disebabkan oleh:
a. Tingkat pendapatan penduduk rendah
Rendahnya
kemampuan ekonomi orang tua menyebabkan adanya kesulitan untuk membiayai
sekolah anak-anaknya. Walaupun sudah ada berbagai program bantuan pendidikan untuk
keluarga tidak mampu, namun belum semuanya terjangkau bantuan pemerintah. Anak-anak
lebih diarahkan untuk mencari tambahan penghasilan dibandingkan untuk sekolah.
b. Tidak seimbangnya jumlah murid dengan sarana dan prasarana
pendidikan
Di
daerah-daerah yang aksesibilitasnya tidak mudah, sangat sedikit jumlah sekolah
dan tenaga pengajar. Rendahnya layanan pendidikan ini juga dipengaruhi oleh
topografi wilayah dan adanya permasalahan antarberbagai kelompok masyarakat.
c. Masih kurangnya kesadaran orang tua untuk menyekolahkan anak anaknya.
Ada
beberapa orang tua yang tidak memahami pentingnya pendidikan, sehingga tidak
mau mengeluarkan uang untuk membiayai pendidikan anak-anaknya.
3. Tingkat Kesehatan
Kualitas
penduduk dalam hal kesehatan merupakan faktor yang berpengaruh terhadap kinerja
dan produktivitas seseorang. Tinggi rendahnya tingkat kesehatan penduduk suatu
negara dapat dilihat dari besarnya angka kematian bayi dan ibu pada saat
melahirkan. Semakin rendah angka kematian bayi dan ibu pada saat melahirkan,
berarti semakin baik tingkat kesehatan penduduk.
Menurut
BPS, pada tahun 2005 tingkat kematian bayi di Indonesia masih tergolong tinggi,
yaitu 35 per 1.000 kelahiran hidup. Angka tersebut telah mengalami penurunan
dari 51 per 1.000 pada tahun 1990. Begitu pula angka kematian ibu saat
melahirkan juga mengalami
penurunan
dari 450 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1990 menjadi 307 pada tahun
2005. Angka kematian bayi dan ibu pada saat melahirkan tersebut menunjukkan
tingkat
kesehatan
penduduk yang masih rendah.
Untuk
meningkatkan tingkat kesehatan penduduk, pemerintah melakukan berbagai upaya di
antaranya melaksanakan program perbaikan gizi, khususnya untuk anak-anak
balita. Program ini dilaksanakan bersamaan dengan posyandu yang telah
digalakkan di daerah pedesaan. Di Indonesia, anak balita gizi buruk tahun 2004/2005
berjumlah 1,8 juta jiwa dan meningkat menjadi 2,3 juta jiwa pada periode
2005/2006. Hal ini memerlukan perhatian khusus dari pemerintah agar
permasalahan tersebut dapat diatasi dan generasi yang akan datang
menjadi
generasi yang berkualitas.
Upaya
lain yang dilakukan dengan peningkatan kesadaran penduduk untuk berperilaku
hidup sehat. Selain itu, penambahan sarana dan prasarana kesehatan juga
diperlukan untuk meratakan pelayanan kesehatan di seluruh lapisan masyarakat.
Upaya nonmedis juga harus dilakukan melalui program penyediaan air bersih dan
perbaikan sanitasi lingkungan, berupa pembangunan jamban keluarga, pembuatan
sumur, penyediaan tempat pembuangan sampah, dan lain
sebagainya.
Comments
Post a Comment