PROYEKSI PETA



Proyeksi peta adalah cara untuk menggambarkan bentuk permukaan bumi dari bidang
lengkung ke bidang datar. Sistem proyeksi inilah yang merupakan kegiatan memindahkan ruang muka bumi ke bidang datar atau memindahkan dari bentuk bola (globe) ke bidang
datar (peta).
Adapun syarat-syarat suatu peta yang benar adalah
1.       Bentuk daerah yang digambar pada peta harus sama dengan yang di lapangan (conform),
2.       Jarak yang dibuat di peta harus sebanding dengan jarak yang sebenarnya di lapangan (equidistance),
3.       Luas daerah yang digambar di peta harus sama dengan luas sebenarnya di lapangan (equivalent).

Ketiga syarat tersebut tidak dapat dipenuhi secara bersamaan, karena dalam proyeksi peta harus mengorbankan syarat-syarat yang lain. Agar dapat menghasilkan peta yang ideal, pembuat peta harus dapat memilih proyeksi peta yang sesuai.
Proyeksi peta dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu proyeksi silinder, proyeksi zenital, dan proyeksi kerucut.

a. Proyeksi silinder



Proyeksi silinder (tabung) adalah proyeksi peta yang diperoleh dengan cara memproyeksikan permukaan globe pada silinder. Pada proyeksi silinder, semua garis bujur tampak sejajar dan tidak bersatu di kutub. Akibatnya, wilayah-wilayah kutub tampak besar secara tidak proporsional di peta.

Perkembangan dari proyeksi silinder adalah proyeksi mercator (dibuat oleh Vlanderen
Gerardus Mercator, 1569). Proyeksi mercator dapat dibayangkan seolah-olah kita mengiris
kulit bola bumi antara garis meridian dan mengelupaskan irisan tersebut, lalu kedua garis
meridian tersebut direnggangkan di kutub sehingga membentuk dua garis sejajar. Untuk
mengimbangi pelebaran ini, garis-garis lintang pun dilebarkan sebanding dengan makin
jauhnya garis lintang tersebut dari ekuator.



b. Proyeksi zenital


Proyeksi zenital (zenital azimutal) adalah proyeksi peta yang didapat dari memproyeksi-
kan globe pada bidang datar. Proyeksi ini paling baik untuk menggambar daerah sekitar ekuator Proyeksi zenital dibagi menjadi tiga, yaitu
1.   proyeksi zenital yang menyinggung kutub,
2.   proyeksi zenital yang menyinggung ekuator,
3.   proyeksi zenital yang menyinggung antara kutub dan ekuator.

c. Proyeksi kerucut                      


Proyeksi kerucut adalah suatu proyeksi yang didapat dari memproyeksikan globe pada sebuah kerucut. Garis lintang dan garis bujur diproyeksikan ke permukaan kerucut tersebut. Apabila kerucut tersebut dibelah dan dibuka datar, akan diperoleh peta yang paling persis pada wilayah tempat kerucut tadi menyentuh bola bumi. Proyeksi ini sering digunakan untuk memproyeksikan wilayah garis lintang tengah, misalnya wilayah Amerika Serikat.

Pada perjalanannya, proyeksi  peta mengalami perkembangan dan muncul sistem proyeksi baru, misalnya, penggabungan proyeksi kerucut dan proyeksi mercator; dan proyeksi robinson. Peta di samping adalah  gabungan antara proyeksi kerucut dan proyeksi mercator yang diperkenalkan oleh Dr. Paul Goode pada tahun 1923. Pada tahun 1988, Amerika Serikat memutuskan bahwa untuk kebanyakan penggunaan, mereka memilih peta yang dibuat berdasarkan proyeksi robinson. Peta jenis ini merupakan penyempurnaan dari proyeksi mercator.


Comments

Post a Comment

PopCasH

Popular posts from this blog

SUHU UDARA

Potensi Wisata Budaya Tradisional Sebagai Bentuk Ekonomi Kreatif

Asap Jejak Pesawat