UNSUR-UNSUR INTERPRETASI CITRA
1. Bentuk
Bentuk dari
suatu objek dapat membantu kita di dalam menginterpretasi citra. Bentuk
tersebut biasanya memberikan cirikhas dari suatu objek. Contohnya, bangunan
sekolah terlihat seperti huruf H, L, dan I
2. Ukuran
Ukuran dalam
foto udara meliputi jarak, luas, volume, tinggi, dan kemiringan. Ukuran objek
pada citra sangat berhubungan dengan skala citra. Contohnya, skala citra
1:2000. Panjang objek pada foto udara 4 Cm, dan lebarnya 3 Cm. Panjang sebenarnya
= 4 X 2000 = 8000 cm atau 80 m, sedangkan lebar sebenarnya = 3 X 2000 = 6000 Cm=
60 m.
3. Rona dan
Warna
Rona adalah
tingkat kecerahan objek yang tergambar pada citra. Pada foto udara hitam putih,
rona objek dapat
beragam dari putih hingga hitam dengan berbagai wujud peralihan, seperti putih,
kelabu, kelabu kehitam-hitaman, kelabu cerah, dan sebagainya. Pada foto udara
berwarna, rona akan lebih mudah diinterpretasi berdasarkan ketampakan warna
objek.
Dengan
menggunakan band (saluran) inframerah, tumbuh-tumbuhan hijau akan nampak
kemerahmerahan.
4. Tekstur
Tekstur
merupakan frekuensi perubahan rona pada citra. Di dalam tekstur, kita mengenal
tiga tingkatan tekstur, yaitu halus, sedang, dan kasar. Contohnya hutan bertekstur
kasar, belukar bertekstur sedang, dan padang rumput bertekstur halus.
5. Bayangan
Bayangan sangat
dipengaruhi oleh arah datangnya sinar matahari pada saat pemotretan. Dengan melihat
bayangan objek dan waktu pemotretan akan dapat diketahui arah orientasi (mata
angin) dari foto udara.
6. Pola
Pola adalah
kecenderungan bentuk suatu objek yang terdapat dalam citra. Dengan pola, kita
akan memperoleh gambaran objek sebenarnya yaitu melalui ciri-ciri dari objek
yang bersangkutan. Contohnya, pada pola aliran sungai, kita mengenal pola
dendritik, trellis, dan pinnate. Pada pola permukiman penduduk, kita mengenal
pola linier dan bergerombol.
7. Situs
Situs adalah
letak atau kedudukan suatu objek terhadap objek lain di sekelilingnya.
Contohnya, situs permukiman penduduk biasanya memanjang mengikuti jalan,
sungai, dan pantai
8. Asosiasi
Asosiasi adalah
hubungan suatu objek dikaitkan dengan objek yang lain di sekitarnya. Contohnya
perkampungan biasanya dekat dengan jalan dan lahan pekarangan yang ditumbuhi
tanaman.
Langkah-Langkah
Interpretasi Citra
Untuk
mendapatkan data geografi dari hasil pengindraan jauh harus dilakukan beberapa
langkah terlebih dahulu.
1. Deteksi
Deteksi adalah
upaya mengetahui benda dan gejala di sekitar lingkungan kita, dengan
menggunakan alat pengindera (sensor). Dengan adanya data dari pengindraan jauh,
untuk mendeteksi benda dan gejala di sekitar kita, pengindraan tidak perlu
secara langsung ke tempat sebenarnya, cukup melalui foto udara.
2. Identifikasi
Objek yang
tergambar pada citra dapat dikenali berdasarkan ciri yang terekam oleh sensor.
Terdapat tiga ciri-ciri utama yang dapat dikenali, yaitu spektral, spasial, dan
temporal. Spektral adalah ciri yang dihasilkan oleh interaksi antara tenaga
elektromagnetik dengan objek yang dinyatakan dengan rona dan warna. Ciri
spatial meliputi bentuk, ukuran, bayangan, pola, situs, dan asosiasi. Ciri
temporal terkait dengan kondisi benda pada
saat perekaman.
3. Pengenalan
Pengenalan
adalah proses klasifikasi terhadap objek secara langsung yang tampak didasarkan
pengetahuan lokal atau pengetahuan tertentu.
4. Analisis
Analisis
bertujuan untuk mengelompokkan objek yang mempunyai citra yang sama dengan
identitas objek.
5. Deduksi
Deduksi adalah
pemrosesan berdasarkan pada bukti yang mengarah kearah yang lebih khusus. Bukti
ini diperoleh dari objek yang tampak langsung.
6. Klasifikasi
Klasifikasi
meliputi deskripsi dari kenampakan yang dibatasi. Hal ini merupakan
interpretasi citra karena pada tahap inilah kesimpulan dan hipotesis dapat
diambil.
7. Idealisasi
Idealisasi merupakan pekerjaan kartograf, yaitu menyajikan hasil interpretasi citra ke dalam bentuk peta yang siap di pakai.
Idealisasi merupakan pekerjaan kartograf, yaitu menyajikan hasil interpretasi citra ke dalam bentuk peta yang siap di pakai.
Thanks
ReplyDelete