DAERAH ALIRAN SUNGAI

Definisi DAS

Daerah aliran sungai (DAS) merupakan suatu daerah yang dibatasi atau dikelilingi oleh garis ketinggian di mana setiap air yang jatuh di permukaan tanah akan dialirkan melalui satu outlet. Dalam sistem DAS, ada tiga komponen yang mendukungnya, yaitu komponen masukan berupa curah hujan, komponen output berupa debit aliran dan polusi/sedimen, merupakan komponen proses yaitu manusia, vegetasi, tanah, iklim, dan topografi.


Dilihat dari bentuknya, DAS ada yang membulat dan ada yang memanjang. Bentuk DAS yang berbeda tersebut menyebabkan ciri-ciri hidrologi yang berbeda pula. DAS yang bentuknya
memanjang, banjir lebih sulit terjadi dan DAS yang membulat, banjir lebih mudah terjadi.

Faktor-Faktor Penyebab Rusaknya DAS

Oleh karena daerah aliran sungai dapat mencakup wilayah yang luas, sering kali mencakup beberapa wilayah administrasi. Oleh sebab itu, pengelolaan DAS sering dilakukan secara lintas
wilayah dan lintas sektoral. Jika pada DAS tidak dilakukan pengelolaan, maka akan terjadi degradasi dan kerusakan. Salah satu indikasi bahwa DAS telah mengalami degradasi adalah
terjadinya banjir.

1) Penebangan Hutan yang Berlebihan

Ingatkah kamu proses dalam siklus hidrologi? Dalam siklus hidrologi, air hujan yang jatuh akan diserap oleh tumbuhtumbuhan dan akan disimpan dalam tanah sebagai cadangan air tanah. Jadi, cobalah bayangkan apa yang akan terjadi jika hutan-hutan yang berfungsi sebagai daerah resapan air tersebut banyak yang ditebang?

2) Penutupan Danau dan Kantong-Kantong Air Lainnya

Dengan adanya danau dan kantong-kantong air lainnya, hujan yang jatuh tidak langsung mengalir ke bawah, tetapi akan masuk dan mengisi cekungan-cekungan di dalam DAS, sehingga kesempatan air untuk meresap ke dalam tanah lebih besar dan lebih lama. Pikirkanlah apa yang akan terjadi jika danau dan kantong-kantong air di daerah hulu tersebut ditutup untuk kepentingan perluasan permukiman, industri, dan lain sebagainya.

3) Berubahnya Saluran Drainase dan Sungai

Saluran drainase dan sungai dapat berubah karena adanya pengendapan hasil-hasil erosi dan pembuangan sampah oleh masyarakat ke saluran tersebut. Bentuk perubahan saluran drainase dan sungai dapat berupa pendangkalan saluran, yang menyebabkan kapasitas penampungan air menjadi berkurang.

4) Pembuangan Limbah Berbahaya

Limbah-limbah yang mengandung bahan kimia bisa berasal dari limbah domestik, limbah industri, pengolahan lahan, dan lain sebagainya, dapat menurunkan kualitas air sungai dan berbahaya bagi makhluk hidup yang memanfaatkan air sungai tersebut.

Usaha Pelestarian DAS

Supaya DAS tidak mengalami kerusakan maka perlu usaha pemeliharaan sehingga unsur-unsur yang ada di dalam DAS (unsur fisik, kimia, dan biologi) tetap terjaga kelestariannya. Usaha menjaga kelestarian DAS dapat dilakukan dengan konservasi lahan di dalam DAS tersebut dengan dua metode, yaitu metode vegetatif dan mekanik.

1) Metode Vegetatif

a) Penghutanan kembali lahan hutan gundul.
b) Penghijauan pada lahan terbuka dan berlereng curam dengan penanaman pohon-pohon serta
    rerumputan.
c) Penutupan lahan terbuka dengan tanaman penutup.
d) Penanaman dengan cara melajur sesuai garis ketinggian (kontur).
e) Menutup lahan terbuka dengan sisa-sisa tanaman agar bisa ditumbuhi semak-semak.
  
2) Metode Mekanik

a) Pembuatan selokan atau saluran air.
b) Pembuatan terasering pada lereng curam dengan mengikuti garis kontur.
c) Pembuatan sumur resapan.
d) Pembuatan talud dan tanggul pada lereng-lereng curam


PopCasH

Popular posts from this blog

SUHU UDARA

Potensi Wisata Budaya Tradisional Sebagai Bentuk Ekonomi Kreatif

Asap Jejak Pesawat