POLA KERUANGAN KOTA
Kota
merupakan wilayah di permukaan bumi yang sebagian besar wilayahnya ditutupi
oleh fenomena dan gejala sosial hasil rekayasa manusia, serta merupakan areal
konsentrasi penduduk
dengan mata pencarian di luar sektor agraris. Secara lebih terperinci, berikut
ini pengertian kota yang dikemukakan oleh beberapa ahli.
R. BINTARTO
Kota
merupakan sebuah bentang budaya yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alamiah yang
cukup besar dan corak kehidupan yang bersifat heterogen dan materialistik
dibandingkan dengan daerah di sekitarnya.
GRUNFELD
Kota
merupakan suatu permukiman dengan kepadatan penduduk yang lebih besar daripada
kepadatan wilayah nasional, dengan struktur mata pencarian nonagraris, dan
sistem penggunaan tanah yang beraneka ragam, serta ditutupi oleh gedung-gedung
tinggi
yang lokasinya sangat berdekatan.
BURKHARD
HOFMEISTER
Kota
adalah suatu pemusatan keruangan dari tempat tinggal dan tempat kerja manusia.
Kegiatan utamanya bergerak di sektor sekunder (industri dan perdagangan) dan
tersier (jasa dan pelayanan masyarakat), pembagian kerja yang khusus,
pertumbuhan penduduknya sebagian besar disebabkan tambahan kaum pendatang, serta mampu
melayani kebutuhan barang dan jasa bagi wilayah yang jauh letaknya.
Ciri-ciri kota
1. Hubungan
sosial bersifat gesselschft/patembayan (hubungan jangka pendek)
2. Kehidupan
bersifat individualistik
3. Masyarakat
Hetrogen
4. Pandangan
hidup masyarakat bersifat rasional
5. Norma-norma
keagamaan bersifat tidak begitu ketat
6. Adanya
lapangan pekerjaan yang beraneka ragam
Unsur-unsur kota
a. Unsur
Fisik antara lain: topografi, kesuburan tanah dan iklim
b. Unsur
Sosial yaitu : sesuatu yang dapat menimbulkan keserasian dan ketenangan hidup
warga kota
c. Unsur
Ekonomi, yaitu : sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan pokok penduduk kota
d. Unsur
budaya, yaitu : seni budaya yang dapat memberikan semangat dan gairah hidup
masyarakat kota
Klasifikasi Kota
1. Tahap
Awal/Infantil
Pada tahap ini belum terlihat dengan jelas pembagian
daerah pemukiman, perdagangan, daerah pemukiman kelas bawah dan kelas atas,
bangunan yang ada masih belum teratur.
2. Tahap
Muda/Juvenil
Pada tahap ini mulai terlihat pengelompokan
pertokoan pada bagian wilayah tertentu, munculnya kawasan perumahan kelas
menengah keatas dan munculnya pabrik.
3. Tahap
Dewasa
Pada tahap ini mulai terlihat adanya gejala
segregasi fungsi (pemisahan fungsi). Sudah mulai terlihat adanya pemukiman
kelas atas dan kelas bawah.
4. Tahap
Ketuaan/Snile
Pada
tahap ini adanya pertumbuhan yang terhenti, kemunduran dari beberapa distrik
ekonomi masyarakat mengalami kemunduran, kondisi ini terlihat di daerah
industri
Lewis
Mumford mengemukakan pertumbuhan kota dapat dibedakan menjadi enam tingkatan,
yaitu sebagai berikut.
1) Tahap Eopolis yaitu tahap perkembangan desa yang sudah teratur sehingga
organisasi masyarakat penghuni daerah tersebut sudah mulai memperlihatkan
ciri-ciri perkotaan. Tahapan ini merupakan peralihan dari pola kehidupan desa
tradisional ke arah kehidupan kota.
2) Tahap Polis yaitu tahapan suatu daerah kota yang masih bercirikan
sifat-sifat agraris atau berorientasi pada sektor pertanian. Sebagian besar
kota-kota di Indonesia masih berada pada tahapan ini.
3) Tahap Metropolis merupakan kelanjutan dari tahap polis. Tahap ini ditandai oleh
sebagian besar orientasi kehidupan ekonomi penduduknya mengarah ke sektor
industri. Kota-kota di Indonesia yang berada pada tahap metropolis antara lain Jakarta,
Surabaya, Medan, dan Bandung.
4) Tahap Megalopolis yaitu suatu wilayah perkotaan yang ukurannya sangat besar,
biasanya terdiri atas beberapa kota metropolis yang menjadi satu membentuk
jalur perkotaan. Contohnya antara lain jalur Megalopolis Boston-Washington (BOSWASH)
di wilayah Amerika Serikat bagian timur, Randstaad di Belanda (mulai dari
Doordrecht-Arnhem), dan jalur Ruhr di Jerman sepanjang Sungai Rhein.
5) Tahap Tyranopolis yaitu tahapan kota yang kehidupannya sudah dikuasai oleh
tirani, kemacetan, kekacauan pelayanan, kejahatan, dan kriminalitas.
6) Tahap Nekropolis yaitu tahapan perkembangan kota yang menuju ke arah kota mati.
Klasifikasi
Kota Berdasarkan Jumlah Penduduknya
Berdasarkan
jumlah penduduknya, kota dapat dibedakan dalam empat golongan, yaitu sebagai
berikut.
1. Kota kecil, yaitu kota yang berpenduduk antara 20.000–100.000 jiwa.
2. Kota besar, yaitu kota yang berpenduduk antara 100.000– 1.000.000 jiwa.
3. Kota metropolitan, yaitu kota yang berpenduduk lebih dari 1.000.000 jiwa.
4. Kota megalopolis dan Ekumenopolis, yaitu kota yang penduduknya lebih dai
25 juta jiwa
Comments
Post a Comment