KELEMBABAN UDARA
Udara di pegunungan terasa sejuk
dan dingin. Sedang udara di dataran rendah terasa kering dan panas. Mengapa
demikian? Udara terasa sejuk karena mengandung banyak uap air atau tingkat
kelembapannya tinggi. Sedang udara terasa kering karena kandungan uap air
sedikit atau tingkat kelembapannya rendah. Perlu diingat bahwa semakin tinggi
suhu udara, kemampuan menyimpan uap air semakin banyak, dan sebaliknya. Jadi,
kelembapan udara dipengaruhi suhu. Kelembapan udara dibedakan menjadi
kelembapan mutlak atau absolut, dan kelembapan relatif atau nisbi. Alat
untuk mengukur kelembaban udara disebut higrografi.
a. Kelembapan Mutlak atau Absolut
Kelembapan absolut adalah
perbandingan kandungan uap air dalam setiap volume udara. Pada umumnya,
dinyatakan dalam satuan berat gram/liter atau gram/meter3. Misalnya, dalam satu
liter udara terdapat uap air sebanyak 30 gram. Jadi, kelembapan absolutnya
adalah 30 gram/liter.
b. Kelembapan Relatif atau Nisbi
Kelembapan relatif secara langsung
dipengaruhi oleh perubahan suhu udara. Bila suhu udara naik, maka jumlah uap
air yang dapat dikandung juga meningkat sehingga kelembapan relatifnya turun.
Dan sebaliknya, bila suhu udara turun, kelembapan relatifnya naik, karena
kapasitas udara menyimpan uap air berkurang. Kelembapan relatif menunjukkan
perbandingan jumlah uap air aktual di udara dengan jumlah maksimum uap air yang
dapat dikandung udara pada suhu tertentu. Kelembapan relatif (LR) dapat
dirumuskan sebagai berikut:
Contoh:
Daya tampung maksimum udara untuk
menyimpan uap air pada suhu 20° C adalah 30 gr/m3. Uap air yang
terdapat Dalam 1 m³ udara yang suhunya 20° C terdapat 14 gram uap air
(basah absolut = 14 gram), sedangkan uap air maksimum yang dapat dikandungnya
pada suhu 20° C = 20 gram.
Jadi, kelembapan relatif udara itu
adalah
Comments
Post a Comment